BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Di dalam Pendidikan MIPA semuanya di
butuhkan dalam proses pembelajaran. Dan siswa akan melakukan hal-hal yang tidak
di perbolehkan dalam proses belajar. Salah satunya ialah mencotek. Dalam
belajar MIPA,siswa sering melakukan itu karena MIPA di anggap sulit bagi
sebagian besar siswa. Menyontek
adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan ketidak
jujuran dalam rangka untuk mendapatkan
keberhasilan. Perilaku ini sering kita temui
di lingkungan pelajar atau siswa.
Hal ini dikarenakan kurangnya minat dan semangat pelajar untuk lebih giat
memahami materi yang diberikan guru dan sulitnya pelajaran seperti MIPA, sehingga timbullah kebiasaan buruk
menyontek. Kebiasaan menyontek sudah mendarah daging pada diri pelajar, tanpa
terkecuali anak yang berprestasi pun tidak luput dari perilaku buruk tersebut.
Awalnya, mereka hanya mencoba-coba setelah meraka mendapatkan hasil yang
memuaskan dari hasil menyontek tersebut perlahan-lahan menjadi kebiasaan,
bahkan menjadi ketergantungan bagi siswa. Tidak dapat dipungkiri lagi disetiap
sekolah pasti siswa-siswinya pernah melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.
Berikut ini adalah bahaya yang
ditimbulkan dari menyontek
1. Hilangnya
rasa percaya diri terhadap kemampuan yang ada pada diri sendiri.
2. Menghambat potensi pelajar untuk lebih maju.
3. Menipu diri sendiri dan guru.
4. Menutupi kekurangan efentifan ( mutu belajar )
karena dianggap berhasil padahal tidak.
5. Memicu ketidak adilan hasil antara yang rajin
belajar dengan yang malas belajar.
6. Menimbulkan ketergantungan.
1.2. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
A. Rumusan Masalah
1. Mengapa lebih banyak siswa yang
menyontek daripada belajar?
2. Apa penyebab para siswa lebih suka
menyontek?
3. Mengapa menyontek dapat menyebabkan
ketergantungan?
B. Pembatasan Masalah
1. Apa alasan yang mendasari
siswa-siswi menyontek ?
2. Siswa yang bagaimanakah yang
cenderung melakukan perilaku tersebut ?
3. Berapakah frekuensi siswa-siswi yang
menyontek ?
4. Cara
menghilangkan kebiasan mencontek?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Agar para siswa-siswi tahu akan
bahaya menyontek
2. Agar mengetahui alasan yang mendasari siswa-siswi menyontek
3. Agar
mengetahui presentase siswa yang menyontek
4. Agar
menghilangkan kebiasan mencontek
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN MENCONTEK
Menyontek
atau menjiplak adalah mencontoh, meniru, atau mengutip tulisan, pekerjaan orang
lain sebagaimana aslinya. Menurut pendapat Bower yang mengatakan cheating
adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang
sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau menghindari
kegagalan akademis.
Selain
itu, menurut Deighton (1971), cheating adalah upaya yang dilakukan seseorang
untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tak fair (tak jujur). Tak
hanya itu, menyontek dapat pula diartikan sebagai suatu perbuatan atau
cara-cara yang tidak jujur, curang, dan menghalalkan segala cara untuk mencapai
nilai yang terbaik dalam ulangan atau ujian pada setiap mata pelajaran.
2.2. TINGKATAN MENCONTEK
Menyontek
sendiri dapat dikategorikan menjadi 2 , yaitu menyontek sendiri dengan cara
membuat cacatan-cacatan pribadi dan membuka buku. Sedangkan menyontek bersama
dengan orang lain melalui kerjasama yang diutarakan terlebih dahulu.
Menurut
Alhadza (2004), yang termasuk dalam kategori menyontek antara lain adalah
meniru pekerjaan teman, bertanya langsung pada teman ketika sedang mengerjakan
tes/ujian, membawa catatan pada kertas, pada anggota badan atau pada pakaian
masuk ke ruang ujian, menerima dropping jawaban dari pihak
luar, mencari bocoran soal, saling tukar-menukar mengerjakan tugas dengan
teman, menyuruh atau meminta bantuan orang lain dalam menyelesaikan tugas ujian
di kelas atau tugas penulisan paper dan take home test.
Oleh sebab itu, menyontek saat ini merupakan suatu masalah moral dalam dunia
pendidikan. Hal ini disebabkan oleh menyontek dapat memberikan bias dalam
penilaian yang dilakukan oleh para guru, sehingga penilaian yang ada tidak
sesuai dengan kemampuan para siswa yang sesungguhnya.
2.3. DAMPAK
PSIKOLOGI MENCONTEK
Perilaku
menyontek tidak hanya menjadi masalah moral, tetapi juga berdampak secara
psikologi yaitu juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri pada diri seseorang.
Hal ini dikarenakan oleh faktor internal yang ditekan karena pengaruh
lingkungan (Rakasiwi, 2007).
Menurut
Vegawati, Oki dan Noviani, (2004), Pada saat dorongan tingkah laku mencontek
muncul, terjadilah proses atensi, yaitu muncul ketertarikan terhadap dorongan
karena adanya harapan mengenai hasil yang akan dicapai jika ia mencontek. Pada
proses retensi, faktor-faktor yang memberikan atensi terhadap stimulus perilaku
mencontek itu menjadi sebuah informasi baru atau digunakan untuk mengingat
kembali pengetahuan maupun pengalaman mengenai perilaku mencontek, baik secara
maya (imaginary) maupun nyata (visual).
2.4. CARA
MENGHILANGKAN KEBIASAN DALAM MENCONTEK
1. Tingkatkan kepercayaan
diri, dengan tingkat
kepercayaan diri yang tinggi, maka kita tidak akan mau melihat hasil orang
lain.
2.
Perbanyak pengetahuan, dengan tingkat pengetahuan yang tinggi maka kita akan lebih
percaya terhadap diri sendiri dan tidak akan mau mencontek.
3.
Lawan rasa malas, memang sungguh sulit untuk mengusir rasa malas yang ada pada
diri bagi orang yang pada awalnya telah terbiasa dengan bermalas-malasan, namun
apabila telah memulai untuk rajin belajar maka lama-kelamaan kita akan
mempunyai kebiasaan untuk terus belajar sehingga kinerja otak kita terus
terasah.
4.
Kurangi kuantitas mencontek, apabila biasanya dalam ulangan kita
banyak mencontek, maka kita kurangi dengan mencontek setengah demi setengah.
5.
Buatlah jadwal
kegiatan,
kita bisa menjadwal kegiatan kita sehari hari dari mulai kita bangun sampai
kita istirahat, sehingga anda tidak akan dibingungkan oleh tumpukan tugas yang
belum selesai.
6.
Tingkatkan kedisiplinan, anda pasti telah sering mendengar kata
“Disiplin kunci keberhasilan”, maka dari itu disiplinlah dalam menjalankan
jadwal kegiatan.
7.
Mulailah secepatnya, apabila anda ingin menghilangkan kebiasaan mencontek anda
tidak boleh menunda-nunda waktu, karena apabila terus menunda-nunda semua tugas
akan menumpuk dan itu menyebabkan suatu kemalasan dalam mengerjakan semua tugas
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Kebiasan
mencontek pada siswa di sekolah khususnya pada pendidaikan MIPA harus cepat di
atasi. Untuk mencegahbahaya-bahaya yang di timbulkan dari dampak mencontek yang
akan berkelanjutan. Karena mencontek menyebabkan ketergantungan pada siswa yang
nmenyebabkan siswa malas dalam belajar. Jadi, Guru harus berperan besar pada
menghilangkan kebiasan siswa dalam mencontek. Dan Guru harus selalu memberi
motivasi atau dorongan yang besar sehingga siswa mempunyai rasa percaya diri
atas kemampuanya sendiri.
3.2.Saran
1. Selalu
mengharapkan masukan untuk menyempurnakan Makalah Dasar-dasar MIPA ini.
2. Kritik anda
akan membangun pada Makalah Dasar-dasar MIPA ini
DAFTAR PUSTAKA
Sumbernya :
http://imadewira.com/tips-dan-trik-mencontek-ketika-ujian/http://imadewira.com/tips-dan-trik-mencontek-ketika-ujian/http://gicara.com/seputar-pendidikan/pengertian-%E2%80%9Dmenyontek%E2%80%9D.html
No comments:
Post a Comment